Info Ter-Update Seputar Game Mobile (Android & iOS)

Senin, 07 Mei 2012

Pemahaman Yang Salah Kaprah Mengenai Task Killer (Alasan mengapa Android Task Killer Tidak Kita Butuhkan)


Android task killer  adalah salah satu aplikasi yang paling banyak diunduh (download) oleh para pengguna handphone Android. Aplikasi ini memiliki fungsi untuk mematikan aplikasi-aplikasi lainnya baik aplikasi yang sedang aktif maupun aplikasi yang sedang berjalan di background.

Dikatakan bahwa dengan mematikan aplikasi atau game Android menggunakan Android Task Killer, hp Android anda akan bekerja lebih cepat dan lebih hemat baterai. Namun, apakah memang benar kenyataannya seperti itu? Untuk mengetahui mengenai hal tersebut, ada baiknya anda mengetahui cara kerja sistem Android terlebih dahulu. Namun bila anda tidak memiliki waktu banyak bisa langsung ke bagian Rangkuman di bagian bawah

Advance Task Killer
Sistem Kerja Android dan Salah Kaprah Mengenai Task Killer

Jika anda menginstall Android task killer, sebagai contoh yang terkenal Advance Task Killer, pada aplikasi tersebut akan terlihat daftar aplikasi yang sedang aktif dan aplikasi yang sedang berjalan di ­background (aplikasi yang masih berjalan namun sudah/sedang tidak digunakan). Pada Aplikasi tersebut tertera juga sisa memori RAM (available memory) yang tidak terpakai pada telepon anda.

RAM: Random Access Memory adalah memori sementara yang digunakan oleh CPU (Central Processing Unit) untuk mengakses informasi atau data-data yang diperlukan untuk menjalankan suatu “proses”. Semakin besar RAM, maka secara garis besar akan mempercepat kinerja sistem karena CPU dapat mengakses lebih banyak informasi pada saat yang bersamaan. Jika anda mematikan salah satu aplikasi, maka available memory akan meningkat. Anda dapat mematikan aplikasi satu persatu maupun sekaligus. Anda dapat mengaturnya agar dapat mematikan aplikasi secara otomatis pada interval waktu tertentu atau ketika layar dimatikan.

Setiap aplikasi Android yang berjalan akan “memakan” memori RAM telepon anda. Semakin banyak aplikasi yang diaktifkan, semakin sedikit sisa memori (available memory) yang tersisa. Hal inilah yang sering disalah artikan oleh pengguna handphone Android. Kebanyakan dari pengguna berpikir semakin sedikit aplikasi yang aktif dan semakin banyak sisa memori yang tersedia, maka semakin cepat kinerja ponsel dan juga akan semakin irit baterai. Hal ini tidaklah benar. Pada sistem Android, setiap aplikasi yang tidak aktif digunakan akan disimpan dalam sistem “memori” telepon. Aplikasi yang disimpan dalam memori atau berjalan di background akan lebih cepat untuk di aktifkan kembali jika sewaktu-waktu diperlukan. Dengan mematikan aplikasi yang berjalan di background justru akan membuat handphone mengeluarkan energi lebih banyak ketika aplikasi tersebut ingin diaktifkan kembali yang pada akhirnya justru membuat baterai menjadi boros.

Selama aplikasi tersebut tidak aktif atau tidak menggunakan CPU dan hanya menggunakan memori RAM HP Android anda, maka aplikasi tersebut tidak akan membuat ponsel anda menjadi lebih boros. Anda juga tidak perlu khawatir kekurangan memori RAM jika sewaktu-waktu anda ingin mengaktifkan, misalnya game HD (high definition) yang membutuhkan RAM besar, karena sistem Android akan secara otomatis mematikan aplikasi-aplikasi yang berjalan di background yang tidak diperlukan agar dapat memberikan available memory (RAM) yang lebih banyak. Artinya anda tidak perlu khawatir akan ada penurunan performa handphone jika banyak aplikasi yang berjalan di background.

Sistem kerja Android yang secara otomatis mematikan aplikasi bila diperlukan membuat beberapa (bahkan banyak) pengembang aplikasi yang membuat aplikasi android yang tidak memiliki tombol exit, atau setidaknya tombol exit agak merepotkan untuk di akses.
Catatan: Kondisi ini berlaku untuk sistem operasi Android. Untuk sistem operasi lainnya, pada umumnya tidak akan secara otomatis mematikan aplikasi bila dibutuhkan RAM lebih banyak, sehingga untuk meningkatkan kinerja, pengguna harus mematikan aplikasi yang tidak terpakai.

Resiko Menggunakan Android Task Killer

Penggunaan task killer memiliki resiko. Jika anda tidak sengaja mematikan aplikasi yang diperlukan oleh sistem Android, maka ponsel tidak akan beroperasi sebagaimana mestinya. Sebagai contoh, tanpa sengaja aplikasi push email anda matikan dan ponsel Android anda terlihat seperti berjalan normal, namun tanpa disadari anda tidak akan menerima notifikasi bila ada email baru.
Namun, sebenarnya hal ini sudah di antisipasi oleh pembuat Advance Task Killer (ATK) dengan membuat pengaturan ignore list (daftar hirau) yaitu anda dapat menentukan aplikasi mana saja yang tidak boleh dimatikan. Selain itu ATK dapat membantu anda untuk memilih aplikasi mana saja yang sebaiknya di masukkan dalam ignore list secara otomatis.

Masih Perlukah Task Killer?

Saya pribadi masih menginstall ATK pada handphone Android yang saya miliki. Hal ini bukan untuk mematikan aplikasi-aplikasi yang berjalan di background, namun untuk memudahkan saya untuk mematikan aplikasi yang berjalan dengan tidak semestinya (error). Dari sisi performa dan kinerja baterai, saya tidak menemukan perbedaan saat dahulu saya masih aktif menggunakan ATK dengan saat sekarang saat saya jarang sekali menggunakan ATK.

Rangkuman dan Pertanyaan
1.     
Apa itu Android Task Killer? 
Jawab: Adalah aplikasi Android untuk mematikan aplikasi-aplikasi lainnya baik secara manual maupun otomatis
2.    
     Apakah penggunaan Android Task Killer akan mempercepat kinerja dan menghemat baterai hp Android yang saya miliki?
Jawab: Tidak juga
3.       
      Kalau begitu, maka tidak diperlukan RAM besar pada handphone Android?
Jawab: Tergantung kebutuhan. Sebagai contoh, bila sebuah aplikasi katakanlah membutuhkan RAM sebesar 300 MB untuk dapat berjalan dengan normal, dan dari sisi hardware handphone Android hanya memilik RAM sebesar 256 MB, maka walaupun semua aplikasi yang berjalan di background sudah dimatikan oleh sistem Android, namun tetap saja akan terjadi kondisi dimana aplikasi tidak dapat berjalan / berjalan lambat akibat kekurangan RAM.
4.      
          Saya menggunakan Android Task Killer dan saya merasakan kinerja ponsel saya meningkat dan lebih hemat baterai.
Jawab: Hal tersebut bisa diakibatkan oleh tiga hal. Yang pertama, task killer mematikan aplikasi yang tidak bekerja dengan sempurna (aplikasi rusak / bad code) yang membuat sistem operasi Android dan CPU bekerja ekstra. Kedua, task killer mematikan aplikasi yang menggunakan koneksi internet secara terus menerus dan ketiga, itu hanya sugesti anda saja Description: :)

Kesimpulan

Sejak lama topik ini merupakan perdebatan yang cukup panas dan pada forum-forum Android banyak yang saling memberi pendapat baik berdasarkan pengalaman masing-masing maupun dengan menggunakan data teknis yang mereka miliki.  Sebagian mengatakan bahwa Android Task Killer sangat diperlukan, sebagian lainnya mengatakan sebaliknya.  Saya tidak menganjurkan dan juga tidak melarang anda untuk menggunakan Android task killer. Apabila anda merasa nyaman dan merasakan manfaat dari penggunaan Android Task Killer, maka hal tersebut sah-sah saja dilakukan.

Task killer diperlukan untuk mematikan aplikasi yang berjalan dengan tidak semestinya, misalnya dalam kasus yang kadang2 saya alami, saat aplikasi browser Opera tidak mau koneksi ke internet, saya matikan terlebih dahulu menggunakan task killer lalu saya aktifkan kembali Browser Opera dan koneksi menjadi normal kembali.
Saya Sarankan jangan mengatur task killer untuk secara otomatis mematikan aplikasi pada handphone Android anda, karena ada kemungkinan membuat sistem operasi Android menjadi tidak stabil. Namun, jika anda yakin bahwa aplikasi yang akan dimatikan secara otomatis tidak akan membawa dampak apapun pada HP anda, hal tersebut sah-sah saja dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar